MEMAHAMI LEWAT MENJADI




Hidup dan pelajarannya sepertihalnya rotasi. Mungkin suatu hari kita akan mengutuk orang yang membenci malam, namun di suatu titik kita akan diam dan memahami betapa ngerinya hidup dalam kegelapan.

Aku pernah memprotes pola asuh orang tuaku, begini dan begitu. Barangkali aku merasa telah banyak buku yang kukhatamkan, sehingga semakin banyak rumus salah dan benar yang bercokol di kepalaku. Lalu bumi pun terus berotasi, dan butuh ratusan putaran, agar aku mulai memahami betapa menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Betapa banyak hal di luar kendali, yang tidak hanya dapat dipatahkan oleh deret-deret teori. Maka setelah puluhan bulan berlalu, aku baru dapat berucap; Ah kedua orang tuaku,  beginikah rasanya menjadi sepertimu. Ah, bapak ibuku, mereka hanya orang baik yang masih terus berusaha memilih cara yang terbaik sebatas yang beliau tahu.

Jadi barangkali ada prinsip baru yang harus kupegang. Bahwa semua orang akan berdamai dengan prosesnya pada suatu hari. Bahwa semua orang akan berada pada titik "Memahami lewat menjadi". Aku bersyukur orang tuaku yang memberi ladang bagiku untuk menjalani proses, walau jika kuingat-ingat lagi, mungkin dulu hatinya juga teriris dan bingung apa yang harus dilakukan. Aku juga perlu bersyukur ada orang-orang yang berkelakuan sepertiku, membenci memprotes terhadap kelakuanku yang salah. Dan kurasa tak perlu ada yang kurisaukan, karena aku telah memegang prinsip bahwa suatu hari, entah berapa waktu yang perlu mereka jelajahi untuk memahami. Suatu saat nanti, ketika mereka telah mencapai tahap "Menjadi".

Comments

Popular Posts